fantasy

Gadis Penenun Mimpi dan Pria Yang Melipat Kertas Terbang

cover

Title : Gadis Penenun Mimpi dan Pria Yang Melipat Kertas Terbang

Author: Gina Gabrielle

Published: April 2016 (ICC Publisher)

Pages: 228

ISBN: 978-602-744-343-3

Harga: –

Genre: Fantasy – Adventure

Rate: thumbsthumbsthumbsthumbsthumbs

BLURB

Sebuah dongeng bagi kamu, yang sudah cukup dewasa untuk kembali bermimpi.

***

“Konon katanya, pada suatu tidur, kau bisa sampai ke suatu tempat yang disebut Ujung Pelangi. Di sana ada seorang gadis dengan wajah tertutup cadar yang akan menenunkan Mimpi untukmu…”

Seorang pria dengan Hati luka melihat kertas terbang dalam Mimpinya. Ia mengikuti arah kertas tersebut terbang, dan sampai ke Lembah Es. Ia menyangka Hatinya akan sembuh, namun ternyata Lembah Es hanyalah tempat untuk mendinginkan Hati.

Di lain tempat, tanpa ia ketahui, langit memar. Dunia terancam hancur, dan pria itulah yang dipilih untuk menyelamatkannya.

Tapi, karena tidak sanggup lagi menanggung sakit, ia memutuskan untuk selama-lamanya membekukan Hati di Lembah Es.

Lalu langit pun retak, dan hendak runtuh.

***

Diiringi dengan sajak-sajak yang menghangatkan Hati, kisah ini akan membawamu dalam perjalanan untuk menjadi sembuh—dan mengubah dunia, entah bagaimana caranya.

***

(Note: di cover belakang buku ini tidak terdapat blurb, jadi aku mengambil blurb ini dari Goodreads)

SINOPSIS

“Kasihan sekali. Ia merasa tidak lagi memerlukan Hati, lantas membuangnya. Padahal ia takkan bisa hidup tanpa Hati. Tidak ada yang bisa.” [hal. 12]

Seorang pemuda bertemankan ukulele dan topi dengan sehelai bulu berkelana hingga ke Lembah Es. Di sana ia memutuskan untuk membekukan hatinya yang sudah begitu pedih oleh carut-marut luka. Dengan demikian ia berharap tidak akan lagi menderita karena luka hatinya yang menganga lebar dan kerap menimbulkan perih yang tak tertahankan. Sayangnya, setiap orang yang membekukan hatinya sudah dipastikan akan ikut membeku dan kemudian hancur seiring waktu.

Semua yang kehilangan Mimpi, kehilangan arah. Mereka ingin pergi ke suatu tempat, tetapi tidak ada Mimpi yang memandu mereka. [hal. 26]

Di suatu tempat nun jauh di Ujung Pelangi, seorang gadis bercadar nampak sibuk menenun dalam kesendiriannya. Ya, dialah sang Gadis Penenun Mimpi yang bertugas menjaga keberadaan mimpi, terutama bagi orang-orang yang nyaris putus asa dan harapan. Di saat Dunia Mimpi sedang berada diambang kehancuran, sang gadis mencoba tetap menghadirkan harapan bagi jiwa-jiwa yang merana itu  melalui mimpi yang ditenunnya. Sekalipun setiap kali ia menenun, hatinya selalu hancur berkeping-keping dan membuatnya merasakan sakit yang teramat sangat.

“Terkadang kau harus percaya tanpa mengetahui, Tuan.” [hal. 44]

Seorang Seekor Kura-Kura Pengelana dengan Hati penuh luka dan ukulele tersampir di tempurungnya melakukan perjalanan bersama Kol. Ibri ke seluruh negeri. Tujuannya hanya satu: mencoba menyembuhkan sebanyak mungkin hati terluka dari orang-orang yang ditemuinya sepanjang perjalanan. Nyatanya, bukan hanya sang kura-kura saja yang memiliki hati penuh luka. Banyak yang bernasib sama sepertinya, bahkan lebih parah!

Untuk setiap permintaan ada jawaban. Untuk setia ucapan syukur ada berkat yang turun menghampiri. [hal. 54]

Sanggupkah Kura-Kura Pengelana menjalankan tugasnya dengan baik? Bagaimana dengan nasib sang Gadis Penenun Mimpi yang hatinya mengalami kehancuran berkali-kali? Dan akankah Dunia Mimpi selamat dari kehancuran yang mengintai?

***

REVIEW

“Some day you will be old enough to start reading fairy tales again” – C.S. Lewis

Kesan pertamaku saat membaca buku ini adalah WOW! Wow? Yup! WOW! Karena isinya benar-benar berbeda dari buku lain yang pernah kubaca. Apalagi ini adalah karya penulis lokal. Rasanya benar-benar tepat jika dibilang bahwa ini adalah buku dongeng dewasa. Pemilihan diksinya begitu indah dan terasa menghanyutkan. Sisipan puisi dan lirik lagu yang tersebar disana-sini mampu menghidupkan suasana syahdu dalam buku ini. Membacanya benar-benar seperti sedang menyimak langsung dongeng yang dibawakan oleh seorang story teller kawakan.

Hati hanya punya satu keinginan, yaitu untuk bebas merasa. [hal. 6]

Tokoh-tokoh yang muncul dalam buku ini juga istimewa dengan karakter unik masing-masing. Misalnya saja Kol. Ibri yang memang punya penampakan selayaknya seekor burung kolibri mungil dengan icon dasi kupu-kupu emasnya. Tokoh yang satu ini terkesan sedikit angkuh dan kaku. Lalu ada Kura-Kura Pengelana yang nampak selalu perhatian dengan kejadian yang ada disekelilingnya. Sekalipun ia berusaha keras menyembunyikan hati carut-marutnya dibalik tempurungnya, ia tetap memiliki hati yang mudah tersentuh oleh masalah orang lain yang dilihatnya.

Teman, saat kau tidak tahu apa yang harus kaulakukan, kau akan mencoba segalanya. [hal. 9]

Selain lirik lagu dan puisi-puisi indah yang tersebar sepanjang kisah ini, pembaca juga akan dibuat penasaran dengan penggalan dari Koleksi Perkamen Istana Masa Kini dan Kastil Masa Lalu. Nampaknya perkamen-perkamen tersebut memang mencatat banyak hal penting dari kejadian-kejadian luar biasa. Dan, hei! Aku jadi ingin melihat langsung isi perkamen-perkamen tersebut! >.< *dijitak sama Kak Gina*

“…Jangan mengandalkan mata dan telingamu saja, tapi biarlah jiwamu yang melihat dan mendengar.” [hal. 83]

Buku ini memang bukan buku romance, namun lebih dari itu! Buku ini menghadirkan dunia magis yang begitu indah! Membuatmu ikut masuk dan terlibat dalam petualangan yang dialami Kura-Kura Pengelana dan Kol. Ibri, serta tokoh-tokoh lain yang mereka temui. Dijamin kamu gak akan pengen berhenti baca sampai halaman terakhir buku ini.

“… Seorang yang dengan sukarela mengajukan dirinya akan berjuang dengan lebih sepenuh hati daripada orang yang disuruh atau dipaksa untuk mengerjakannya…” [hal. 88]

Gimana? Sudah siap untuk bertualang bersama dalam Dunia Mimpi? Segera saja miliki buku ini dengan langsung menghubungi Kak Gina atau penerbit Inner Child Crowdfund Publisher (ICC Publisher) . Oh iya, ikutan juga Blog Tour dan Giveawaynya ya!

Mari bermimpi bersamaku…

 

Note:

Review ini diikutsertakan dalam Read and Review Challenge 2017 – Kategori Single Point – Fantasy Fiction

26 thoughts on “Gadis Penenun Mimpi dan Pria Yang Melipat Kertas Terbang

  1. Aku suka banget sama cerita fantasi dan aku harap cerita ini bisa menginspirasiku dalam menuangkan imajinasi liarku.

    Like

  2. Udah lama gak baca cerita penuh imajinasi seperti ini. Dan lagi dongeng untuk dewasa? Pasti penuh makna. Apalagi buku model begini termasuk baru untukku. Biasanya kan dongeng cuma buat anak kecil. Aku juga suka cerita bernuansa fantasi dan penasaran banget dengan novel ini.

    Like

  3. Aku udah berapa kali yah baca review novel ini dan selalu ikut GA nya meski enggak pernah menang. (๑•∀•๑) jujur, aku penasaran mau ngerasain sensasi baca novel ini. sama enggak yah rasanya kayak aku baca buku kumpulan dongeng sewaktu aku masih kecil 😂

    Like

  4. astaga… dunia magis yg selalu ingin kumasuki..
    tema dongeng dewasa yg jarang diangkat oleh penulis lokal dan dengan keapikan diksi dan puisi seperti yg di jabarkan kak kitty di review atas semakin menambah rasa penasaranku akan isi cerita dan perjalanan para tokoh yg tidak biasa..
    sebenarnya ada pertanyaan yg selama ini pengin aku tahu, apasih pesan yg ingin disampaikan oleh penulis lewat kisah magic dunia dongeng ‘dewasa’ yg menarik perhatianku ini?
    hanya judulnya saja serasa memasuki dunia dongeng dlm imajinasi spt di film2 disney:D akankah aku mampu memiliki dongeng dewasa spt halnya dlm novel ini?

    Like

  5. Rencananya sih tahun 2017 saya mau mulai baca novel fantasi yang terbengkalai, jadi novel ini sangat cocok buat saya. Saya memang suka novel fantasi dan walau terbiasa dengan fantasi terjemahan, sebenarnya mulai penasaran juga dengan novel fantasi lokal.
    Semoga saja keinginan saya bisa terwujud bisa baca novel ini. 😀

    Like

Leave a comment