When Love Is Not Enough

 

Title :When Love Is Not Enough

Author: Ika Vihara

Published: January 2017 (Elex Media Komputindo)

Pages: 282

ISBN: 978-602-02-9768-2

Harga: –

Genre: Romance – Wedding Lit – Le Mariage

Rate: 

BLURB

Awalnya, Lilja Henrietta Møller berpikir, menikah dengan sahabatnya, Linus Zainulin, dan tinggal bersamanya di Munchen, akan menjadi sebuah pernikahan yang sempurna. Tidak ada yang salah dengan pernikahan mereka. Karena Linus dan Lily bisa sama-sama melakukan apa yang mereka suka. Tapi semua tidak sesempurna angan-angan Lily. Karier Linus yang semakin menanjak ternyata malah menghancurkan gerbong kehidupan pernikahan mereka.

Lily kehilangan laki-laki yang dia cintai. Ayah dari anaknya. Suaminya. Yang lebih buruk lagi, dia kehilangan sahabatnya. Sosok yang sudah bersamanya sejak dia dilahirkan. Lily kembali ke Indonesia, mencoba membangun kembali hidupnya, tanpa Linus bersamanya.

***

SINOPSIS

Kata orang, kalau sahabat menjadi pasangan kita, maka kita mendapatkan persahabatan sekaligus cinta yang abadi. [hal. 168]

Pernahkah terbayang olehmu jika kita bisa mengikat janji sehidup semati dengan sahabat kita sejak masa kanak-kanak? Atau mungkin kamu justru berpikir bahwa menikahi sahabat sendiri adalah sebuah kemustahilan yang amat sangat langka terjadi di dunia ini? Well, Lily dan Linus adalah pengecualian. Mereka begitu tidak beruntung karena dapat menikah dengan sahabat yang sudah mengenal diri mereka luar-dalam sejak keduanya masih sangat kecil, bahkan sejak bayi!

Tidak hanya itu, keluarga mereka juga sudah sangat dekat sekali. Bayangkan saja, mama Lily dan mama Linus sudah bersahabat sejak lama. Papa Lily dan papa Linus juga bekerja sama dalam membangun sebuah perusahaan software. Rumah kedua keluarga mereka juga berdekatan sehingga sering saling berkunjung layaknya saudara! Too good to be true, huh?

Pernikahan itu, tidak peduli menikahi orang yang sudah dikenal seumur hidup atau menikahi orang yang baru ditemui tiga kali, akan selalu dihadapkan pada masalah dan ujian. [hal. 58]

Menikah dengan sahabat sejak kecil ternyata tidak menjadi jaminan bahwa kehidupan pernikahan itu akan berjalan adem ayem tanpa riak sedikit pun. Ketika tahun demi tahun berlalu dengan bunga-bunga cinta yang merekah dan menghiasi kehidupan Lily dan Linus, akhirnya datang juga saat dimana ujian itu datang. Dan saat itu juga, dunia mereka jungkir balik.

Penyebab keretakan rumah tangga bukan melulu karena faktor eksternal. Yang menjadi penyebab keretakan dalam pernikahan kadang-kadang justru diri sendiri. [hal. 23]

Tidak ada yang berselingkuh dalam pernikahan mereka. Dan tidak ada juga kekerasan dalam rumah tangga mereka. Keretakan itu timbul karena kesepakatan diantara keduanya mulai goyah. Di kala Linus bersikukuh fokus pada studi dan karirnya yang sedang bagus, Lily justru mulai mempertanyakan kodratnya sebagai wanita. Yup! Kehadiran seorang anak yang seharusnya menjadi sukacita besar dalam sebuah keluarga justru akhirnya menjadi awal keretakan hubungan manis dua insan tersebut. Sungguh ironis!

Kita selalu menginginkan hidup yang sempurna atau kebahagiaan abadi selamanya. Tapi melupakan sebuah kenyataan bahwa tidak ada yang sempurna dan tidak ada yang abadi. [hal. 195]

Seolah belum cukup, kehamilan Lily yang tak diakui oleh Linus ternyata terus berlanjut bahkan setelah anak mereka lahir. Ya, Linus memang masih tetap menafkahinya dan membiayai kehidupan mereka. Namun tidak ada lagi kedekatan dan kehangatan diantara mereka. 9 bulan Lily sendirian menikmati senang dan susah selama kehamilannya, padahal Linus masih tinggal bersamanya. Dan setelah Leyna lahir, Linus juga seolah tak tergerak untuk menjalankan perannya sebagai ayah. Sampai tibalah malapetaka besar itu! Bayi mungil yang berusia 6 bulan itu akhirnya berpulang kepada penciptaNya. Meninggalkan luka yang menganga lebar di hati Lily. Mengobarkan kebencian tak terperi dalam kepedihannya.

Ada banyak orang-orang bodoh di dunia ini. Orang-orang yang tidak mau mengakui kesalahan. Padahal, berbuat kesalahan adalah suatu tanda bahwa manusia hidup. [hal. 266]

Kepergian Leyna turut membawa pergi kebahagiaan pernikahan Lily dan Linus. Kepergian Leyna menyadarkan Lily bahwa sudah tidak sepantasnya lagi ia tetap berada di sisi Linus. Kepergian Leyna membuat Lily memutuskan untuk mengakhiri kehidupan pernikahannya yang seolah sudah digariskan sejak ia dilahirkan dulu. Kepergian Leyna mengembalikan kesadaran Linus akan betapa brengseknya ia selama ini. Namun sayang sekali, hati Lily sudah terlanjur luluh lantak berantakan. Dan demi anaknya yang sudah berada di dalam liang lahad, Lily mengeraskan hati untuk tidak membuka hatinya kembali bagi pria yang dulu pernah sangat ia kagumi dan cintai itu.

If people don’t get a second chance, how will they prove that they learned their lesson? [hal. 238]

Sanggupkah Linus merebut kembali hati Lily yang sudah terbakar oleh rasa benci terhadap dirinya? Apa saja yang akan dilakukan Linus untuk membawa Lily kembali ke sisinya? Dan akankah Lily memberikan kesempatan kedua kepada Linus? Mampukah Lily mempercayakan lagi hatinya kepada orang yang sudah menghancurkan hidupnya?

***

REVIEW

When Love Is Not Enough adalah karya kesekian Ika Vihara yang diterbitkan oleh Elex Media Komputindo. Jujur saja, ini pertama kalinya aku membaca karya Ika Vihara dan sungguh terkejut dibuatnya. Kisahnya benar-benar mengaduk-aduk perasaanku. Tokoh-tokohnya terasa begitu hidup karena chemistry yang tercipta amat baik! Aku turut merasa hancur saat Lily kehilangan buah hatinya. Aku merasa sangat membenci Linus yang dengan teganya membiarkan sang istri menjalani kehamilan dan mengurus bayi mereka seorang diri. Bahkan air mataku pun tak terbendung karena rasa sesak yang timbul ketika membaca lembar demi lembar dalam buku ini.

Ada begitu banyak pelajaran berharga yang terpampang dalam buku ini. Tidak melulu pelajaran mengenai kehidupan berumah tangga, namun juga pelajaran tentang kehidupan itu sendiri. Pelajaran mengenai penyesalan, memaafkan, berdamai dengan masa lalu dan keberanian untuk terus melanjutkan hidup dan melangkah maju.

Jika kalian suka dengan kisah romance, terutama wedding lit, maka buku ini sangat kurekomendasikan untuk kalian baca. Dan gara-gara buku ini, aku juga jadi penasaran pengen baca My Bittersweet Marriage yang jadi karya perdana Ika Vihara.

***

Fave Quote

Komunikasi yang memegang peranan penting dalam setiap hubungan, tidak seharusnya diabaikan. [hal. 19]

“… Pernikahan menawarkan tantangan besar kepada semua orang untuk bisa menaklukkannya. Tanpa terkecuali.” [hal. 22]

Home means being around someone who drive us crazy one moment and make us feel million dollar next. [hal. 51]

“Batu besar kalau kena air terus-menerus juga akan hancur. Hati orang juga, kalau disentuh dengan ketulusan akan melunak.” [hal. 103]

Kemajuan tetaplah kemajuan, walaupun sangat sedikit. [hal. 114]

Sekarang dia bisa membuat benda, yang besarnya berkali-kali lipat dari sebuah rumah, mengapung di air. Tapi sayang sekali, prinsip Archimedes yang bisa dimanfaatkan untuk membuat kapal mengapung, tidak berlaku untuk biduk rumah tangganya yang hampir karam. [hal. 122]

Karena aku takut kalau aku nyaman denganmu, aku akan mencintaimu semakin dalam lagi, dan tidak bisa melepaskan diri darimu ketika kamu menyakitiku. [hal. 128]

“Bersama tapi tidak bersatu itu hanya buang-buang waktu.” [hal. 141]

Jatuh cinta itu bukan pilihan. Jatuh cinta itu terjadi begitu saja. Bahkan orang bijak bilang kita tidak perlu melawan cinta. [hal. 166]

“… Karena seperti semua yang ada di dunia ini, kesedihan itu juga akan berlalu. Rasa sakit itu akan berlalu. Jadi mengapa kamu menumpuk kemarahan, penyesalan, kebencian, tidak mau memaafkan, padahal seharusnya semua itu juga bisa berlalu?” [hal. 195]

“Kita ini manusia. Baru sadar ketika kita sudah berbuat salah.” [hal. 236]

Kesalahan adalah hal yang tidak bisa dihindari. Hanya saja manusia harus bisa memetik pelajaran dari kesalahan. [hal. 266]

Selama belum masuk ke liang lahad, tidak ada masalah di muka bumi ini yang tidak bisa diselesaikan.  [hal. 267]

***

NOTE: Suka sama review buku ini? Berarti kalian WAJIB ikutan giveaway buku When Love Is Not Enough (1-7 Februari 2017)! Selengkapnya klik disini ya!

Review ini diikutsertakan dalam Indonesia Romance Reading Challenge 2017

Review ini diikutsertakan dalam Read and Review Challenge 2017 – Kategori Single Point – Wedding Literature